Sabtu, 14 September 2013

Arus bolak-balik, apa itu?

Nyaris semua orang pernah dengar, pernah memakainya dalam kalimat sehari-hari: arus bolak-balik, atau AC (alternating current). Tapi ketika ditanya apa itu arus bolak-balik, kebanyakan dari kita angkat bahu atau menggeleng. Jangankan orang kebanyakan seperti kita, para mahasiswa yang sedang mengambil kuliah Fisika Dasar pun banyak yang angkat bahu.
“Apa itu AC,” kata saya membuka tes awal di sebuah praktikum Fisika Dasar. “Arus bolak-balik, Pak,” kata mereka.
“Ya, apa itu arus bolak-balik?” tanya saya balik.
Mereka mulai saling pandang. Saya coba bantu mereka dengan mengganti pertanyaan, “Yang bolak-balik apanya?”.
“Arusnya Pak…”
Wah, saya ingin tertawa tapi miris: Mahasiswa yang sedang praktikum listrik tidak tahu apa itu arus bolak-balik. Mau menangis tapi ini lucu, lebih tepatnya lucu menertawakan nasib sendiri (kalau tidak ingin mengatakan sebuah kebodohan). Saya tidak ingin membahas aspek sosial atau kondisi pendidikan Indonesia yang mungkin layak disalahkan atas nasib ini. Mental enggan dan manja yang melekat erat pada jiwa mahasiswa kita untuk mengubah nasib juga mungkin pantas untuk disalahkan.
Namun kali ini saya ingin membahas sedikit tentang apa itu arus bolak-balik. Mudah-mudahan tulisan secuil ini bisa membantu kita untuk memahami arus bolak-balik — setidak-tidaknya setelah membaca tulisan ini kita bisa mengerti apa itu arus bolak-balik saat mengucapkannya dalam kalimat sehari-hari.
Sebelum arus bolak-balik, mari kita pahami yang lebih sederhana dulu: arus searah (direct current).
Arus searah dihasilkan oleh sumber listrik yang kutubnya tetap, misalnya batu baterai. Di dalam batu baterai terdapat reaksi kimia sehingga tercipta perbedaan potensial antara ujung A (kutub positif) dan ujung B (kutup negatif). Perbedaan potensial ini kalau dipakaikan ke dalam sebuah rangkaian tertutup akan membuat arus mengalir dari kutup positif ke kutub negatif seperti diilustrasikan dalam Gambar 1 kiri.
current_directGambar 1.
Perlu diingat, pengertian arus dalam listrik adalah muatan positif yang bergerak, disimbolkan dengan panah biru dalam Gambar 1. Walau sebenarnya yang bergerak adalah elektron (muatan negatif) yang digambarkan sebagai panah merah* dalam Gambar 1. Dengan demikian kita bisa buat grafik Perubahan Perbedaan Tegangan (V) terhadap Waktu seperti pada Gambar 1 kanan. Untuk ujung A, perbedaan tegangan tidak berubah terhadap waktu. Begitu juga dengan ujung B.
Bagaimana seandainya kutub positif dan kutub negatif dari baterai tersebut berganti-ganti terhadap waktu? Misalnya pada waktu t1 ujung A adalah positif dan ujung B adalah negatif. Kemudian pada waktu t2 ujung A adalah negatif dan B adalah positif. Dan siklus ini terus berlangsung sampai sumber listrik tersebut dimatikan. Inilah yang disebut arus bolak-balik: kutub sumber listrik berganti-ganti tiap waktu. Kondisi ini diilustrasikan oleh Gambar 2.
current_alternating
Gambar 2.
Kalau pergantian kutub itu terjadi 60 kali dalam satu detik, maka dikatakan frekuensi sumber AC tersebut adalah 60 Hertz (seperti banyak dipakai di Amerika Serikat). Kalau pergantian kutub itu terjadi 50 kali dalam satu detik, maka frekuensi sumber AC tersebut adalah 50 Hertz (seperti banyak dipakai di Eropa dan Asia termasuk di Indonesia).
Tentu sekarang kita paham apa maksud “frekuensi arus PLN adalah 50 Hz”. Karena perbedaan tegangan berubah-ubah setiap waktu, maka untuk praktis besarnya perbedaan tegangan arus bolak-balik dinyatakan dalam rms (root mean square, akar dari kuadrat rata-rata) perbedaan tegangan maksimum. Ini sebenarnya hanya permainan statistik, tidak mengandung fenomena fisis yang baru. Harga rms dari perbedaan tegangan bernilai perbedaan tegangan maksimum dibagi akar dua (garis putus-putus hitam pada Gambar 2).
Bayangkan, jika kita tidak memakai konsep rms, hanya dengan konsep rata-rata biasa, maka rata-rata tegangan listrik bolak-balik adalah nol! (Perhatikan kembali gambar 2.)
Bicara tentang kestabilan, tentu arus searah lebih stabil (lihat grafik perubahan perbedaan tegangan terhadap waktu untuk masing-masing jenis arus). Dan, umumnya alat-alat elektronik beroperasi dengan arus searah. Hal ini boleh menjadi pertanyaan: kenapa kita memakai arus bolak-balik sebagai sumber listrik utama? Jawabannya adalah dipengaruhi faktor ekonomi: membuat sumber arus bolak-balik (generator) jauh lebih murah daripada sumber arus searah. Untuk menjadikan arus bolak-balik menjadi searah tidaklah begitu sulit, walau hasilnya tidak sestabil arus dari baterai tapi harga kestabilan ini dikompensasi sangat baik oleh biaya pengadaan sumber listrik.
Memang pada akhirnya keindahan fisika harus sedikit “dirusak” oleh faktor ekonomi jika ingin menikmati fisika dalam tataran praktis


 * Ada kesalahan pada gambar, harusnya panah merah ke arah kanan, bukan kiri seperti pada gambar.

Wujud Zat Kelima

Di sekolah dasar dahulu kala, kita belajar bahwa wujud zat (states of matter) ada tiga, yaitu padat (solid), cair (liquid), dan gas. Zat padat memiliki sifat rigid, yaitu mempertahankan volume dan bentuknya seperti bebatuan dan es. Zat cair mempertahankan volumenya tapi bentuknya berubah-ubah sesuai dengan wadahnya. Air misalnya,  menyerupai bentuk gelas ketika di dalam gelas. Terakhir gas, baik volume dan bentuknya berubah-ubah sesuai dengan wadahnya. Udara di dalam balon misalnya, volumenya bertambah ketika balon membesar, begitu juga bentuknya.
Yang membedakan satu dengan yang lain adalah jarak antarmolekul penyusun zat tersebut.Pada zat padat, jarak antarmolekul penyusunnya sangat dekat (rapat) sehingga molekul-molekulnya tidak dapat bebas bepergian. Ini seperti sebuah orang-orang yang berdesakan di dalam lift sempit, mereka tidak dapat ke mana-mana kecuali berdiri di tempat. Kalau pun dapat bergerak, hanya sedikit. Jika sebagian orang tadi keluar dari lift, maka sebagian yang tinggal  merasa lega dan dapat bergerak relatif lebih leluasa. Ini analogi dengan zat cair, yang jarak antarmolekulnya relatif lebih besar daripada zat padat. Dengan demikian, sejumlah air dapat berubah-ubah bentuknya menyesuaikan wadah yang ditempatiny. Terakhir, jika jarak antarmolekul sangat jauh (renggang) sehingga molekul bebas bergerak, maka wujud zatnya adalah gas seperti udara. Dia tidak dapat mempertahankan bentuk dan volumenya.

perubahan_fase
Diagram temperatur-energi pada perubahan fase wujud zat. Perubahan fase selalu melibatkan panas, baik dilepas ataupun diterima, namun temperatur zat tidak berubah. Dalam gambar, kotak merah menunjukkan proses perubahan fase.
Zat juga dapat berubah wujud dari satu ke yang lain. Namanya perubahan fase zat (phase change). Wujud padat ke cair melewati proses pencairan (melting) seperti es mencair menjadi air — kebalikannya disebut pembekuan (freezing). Wujud cair ke gas melewati proses penguapan (vaporation) seperti air mendidih menjadi uap air — kebalikannya disebut pengembunan atau kondensasi (condensation). Wujud gas juga dapat menjadi padat lewat proses deposisi (deposition) — kebalikannya disebut penyubliman (sublimation) seperti pada kasus kapur barus.
Wujud zat dapat juga dibedakan berdasarkan interaksi antarmolekul penyuzun zat. Dalam klasifikasi ini, pada zat padat interaksi tarik-menarik antarmolekul membuat posisi molekul-molekul penyusunnya tetap dalam koordinat dimensi ruang. Pada zat cair, interaksi tarik-menarik antarmolekul relatif lebih lemah sehingga posisi molekul-molekulnya berubah-ubah meskipun tidak ekstrim. Sedangkan dalam gas, nyaris tidak terjadi interaksi antarmolekul gas sehingga mereka bebas bergerak ke sana ke mari sehingga membuat gas tidak dapat mempertahankan volume dan bentuknya.
Proses perubahan fase zat. Arah panah ke atas menunjukkan nilai entalpi yang semakin tinggi. Entalpi adalah konsep dalam termodinamika yang menunjukkan total energi dalam plus total energi dari tekanan dan volume zat.
Ada satu wujud tambahan berdasarkan interaksi antarmolekul penyusun, yaitu disebut plasma. Plasma adalah gas yang terionisasi (memiliki muatan listrik) dan biasanya memiliki temperatur yang tinggi. Interaksi ionik antar molekul-molekul bermuatan yang ada dalam plasma memberikan plasma sifat-sifat yang berbeda dari tiga wujud lain. Inilah yang menjadi alasan kenapa plasma disebut wujud zat keempat (the fourth state of matterial).
Di Bumi kita, plasma dapat ditemukan pada awan-awan bermuatan yang menghasilkan petir. Malah, sebagian orang mendeskripsikan petir itu sendiri adalah plasma. Kilatan terang-benderang yang kita saksikan dari petir adalah radiasi elektromagnetik (termasuk di dalamnya cahaya tampak, gelombang radio, dan sinar-X) yang dipancarkan oleh plasma. Selain itu, plasma pada petir membawa arus sampai 30.000 ampere dan memiliki temperatur sampai 28.000 kelvin. Plasma juga ada di dalam tabung televisi (bukan monitor datar seperti pada laptop) dan lampu neon.
Namun, sesungguhnya plasma lebih banyak terdapat di luar angkasa. Debu-debu kosmik yang menjadi cikal-bakal bintang berwujud plasma. Materi penyusun angin surya (solar wind), inti Matahari, bahkan planet Jupiter sebagian besar berwujud plasma. Karena banyaknya plasma mengisi ruang di luar angkasa, plasma menjadi salah satu kunci untuk mempelajari Alam Semesta kita. Dalam fisika, pengkajian plasma secara khusus dilakukan oleh cabang ilmu yang disebut fisika plasma (plasma physics).
Apakah ada wujud zat kelima (the fifth state of material)? Jawabannya mungkin ada dan mungkin berwujud butiran (granular) seperti butiran-butiran pasir yang jatuh dari sela-sela tangan kita. Ini adalah fakta terbaru yang dipublikasi oleh Heinrich Jaeger (University of Chicago) di majalah Nature edisi 25 Juni 2009.
Proses pembentukan butiran-butiran pasir terjadi karena ketidakstabilan gaya atomik yang menarik bijih-bijih pasir sehingga membentuk butiran — ini berbeda dengan teori lama yang mengatakan bahwa  butiran pasir terbentuk setelah terjadi tumbukan antarbijih pasir. Proses ini mirip pada air yang juga membentuk butiran ketika jatuh (seperti pada air hujan), hanya saja pada butiran pasir melibatkan gaya tarik-menarik antarmolekul 100.000 kali lebih kuat.
Selain itu, Jaeger mendapatkan apa yang disebut “daerah tegangan-permukaan-ultrarendah” (ultralow-surface-tension regime), sebuah kondisi baru dalam ranah sains yang menentukan dinamika wujud butiran. Ini membuat wujud butiran memiliki sifat-sifat yang berbeda dari keempat wujud zat yang ada.
Misalnya saja, butiran pasir memiliki sifat zat padat dan zat cair pada waktu yang bersamaan. Saat berjalan di pantai, tubuh kita ditopang oleh pasir pantai — sifat pasir sebagai zat padat. Kita dapat genggam pasir namun kemudian pasir itu dapat lolos dan jatuh dari sela-sela jari kita — sifat pasir sebagai zat cair. Contoh lain dapat kita lihat ketika sebuah benda jatuh ke atas pasir, menghasilkan fenomena seperti benda dijatuhkan ke atas air (lihat video). Dalam kasus-kasus lain, butiran pasir dapat berperilaku seperti padat, cair, gas, bahkan di antaranya.
Dikutip dari Wired Science, riset tentang wujud butiran ini dapat menguntungkan pihak industri. Banyak produk jadi dan makanan melewati fase butiran. Selama ini pihak industri hanya menggunakan metode trial-and-error untuk menangani proses mereka sehingga tingkat kegagalannya tinggi. Keuntungan dari riset butiran pasir ini juga dapat dinikmati oleh riset berteknologi tinggi seperti eksplorasi Mars dan Bulan oleh robot-robot NASA. Perubahan kondisi sedikit saja, seperti temperatur, kelembaban, kondisi permukaan dapat menyebabkan kerusakan fatal.
“Fisikawan kaya akan perkakas untuk berurusan dengan zat padat, cair, dan gas. Tapi, kita tidak punya sebuah petunjuk kapan kategori klasik itu (padat-cair-gas) tidak dapat dipakai,” ujar Jaeger.
Sebenarnya, masih ada satu wujud zat lagi yang telah dikenal sebelum ini, yaitu kondensasi Bose-Einstein (Bose-Einstein condentation). Wujud zat ini adalah gas yang didinginkan menuju 0 kelvin (nol kelvin = absolute zero). Pada keadaan ini, zat memiliki sifat-sifat unik yang tidak dimiliki oleh wujud lainnya. Sebagian orang mengatakan bahwa kondensasi Bose-Einstein inilah yang merupakan wujud zat kelima. Jika demikian, maka kita punya enam wujud zat. Wah, jangan-jangan nanti ada juga wujud ketujuh, kedelapan, dan seterusnya? Semakin banyak hapalan untuk anak sekolah, hehehe.
taken from:  http://diary.febdian.net/2009/06/27/wujud-zat-kelima/

Sabtu, 07 September 2013

DAMPAK PUBERTAS DINI PADA ANAK

Setiap orangtua harus lebih waspada terhadap dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari kasus pubertas dini pada anak-anak mereka. Pendampingan orangtua sangat dibutuhkan oleh remaja dalam perjalanan mereka menuju tahap kedewasaan, dan hal itu harus dimulai pada saat mereka mulai mengalami tanda-tanda pubertas.
Para remaja haruslah dibekali pengetahuan yang cukup sehingga mereka paham akan konsekuensi dari pergaulan atau saat berinteraksi dengan lawan jenis. Dalam hal ini, orangtua sebaiknya mempersiapkan bekal terbaik bagi anak-anak untuk siap menghadapi hal itu daripada berusaha menjauhkan mereka dari lingkungan pergaulannya.
  • Kanker payudara Tidak hanya secara psikologis dan pertumbuhan badan, pubertas dini juga dapat meningkatkan risiko kanker dan tumor di kemudian hari, karena tingkat hormon estrogen, progesteron (pada perempuan) dan testosteron (pada laki-laki) dapat memicu beberapa tumor yang bisa menjadi ganas. Pubertas dini dikenal sebagai salah satu faktor resiko kanker payudara. Semakin muda perempuan mendapatkan menstruasi pertama, resiko menderita kanker payudara di usia selanjutnya juga semakin besar. Perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama sebelum usia 12 beresiko 50 persen lebih besar menderita kanker payudara dibandingkan mereka yang mendapatkan menstruasi di usia 16. Hubungan antara pubertas awal dengan kanker payudara, masih belum jelas. Akan tetapi, hal ini dikaitkan dengan peningkatan paparan estrogen yang meningkatkan resiko kanker payudara. Selain itu, pubertas dini memperpanjang rentang resiko perkembangan payudara antara menstruasi pertama dengan kehamilan pertama.
  • Gangguan pertumbuhan Pubertas awal juga dikaitkan dengan penuaan tulang. Artinya, anak perempuan usia enam tahun kemungkinan memiliki struktur tulang seperti anak usia delapan atau sembilan tahun. Akibat bila seorang remaja mengalami pubertas dini, awalnya pertumbuhan badannya akan lebih tinggi, tetapi karena tulang menutup lebih cepat maka menyebabkan tubuhnya lebih pendek dari teman lainnya yang mengalami pubertas normal.Meskipun mereka sedikit lebih tinggi dibandingkan anak dengan perkembangan lebih lambat, anak perempuan yang mengalami pubertas dini pada akhirnya cenderung lebih pendek. Pasalnya, setelah pertumbuhan awal memuncak, pubertas akan memicu tubuh untuk menghentikan pertumbuhan dan mulai melebar ke samping. Anak perempuan dengan perkembangan yang lebih lambat memiliki lebih banyak waktu untuk tumbuh tinggi dibandingkan perempuan rata-rata yang mengalami pubertas dini.
  • Gangguan perkembangan otak Pubertas, seperti diuraikan di situs hubpages.com, juga memperlambat dan akhirnya memicu penghentian perkembangan otak. Anak perempuan yang mengalami pubertas dini memiliki lebih sedikit waktu untuk mengembangkan potensi fisik mereka sebelum pertumbuhan berhenti.
  • Depresi, kecemasan dan stres Menjadi beda dengan teman sebaya dipadukan dengan perubahan mood terkait pubertas membuat banyak anak perempuan yang mengalami pubertas dini menjadi stres. Mereka memerlukan lebih banyak dukungan emosional dari orangtua, guru, serta orang terdekat lainnya.
  • Pelecehan seksual Anak perempuan yang mengalami pubertas dini seringkali menjadi objek pelecehan seksual oleh teman sekolah mereka. Hal ini tentunya bisa memperburuk masalah depresi, kecemasan dan gangguan mental lainnya.
  • Perkembangan seksual sebelum waktunya Anak perempuan dengan pubertas dini lebih sering menjadi target anak lelaki yang lebih tua dan bahkan laki-laki dewasa dibandingkan anak perempuan dengan perkembangan yang lebih lambat. Selain itu, mereka juga harus mengendalikan perasan seksual mereka sendiri lebih awal. Anak perempuan dengan pubertas awal cenderung terlibat aktivitas seksual lebih awal, sehingga meningkatkan resiko kehamilan remaja atau penyakit menular seksual
  • Psikologis belum siap Bila terlalu cepat mengalami pubertas maka hormonnya akan tinggi dan itu akan menjadikan anak ‘dewasa lebih cepat’, padahal mentalnya belum siap menjadi dewasa.
Pencegahan
  • Batasi waktu menonton anak. Alihkan kegiatan mereka ke aktivitas lain yang lebih menyenangkan dan edukatif. Berikan permainan, buku bacaan serta tontonan yang sesuai dengan umurnya. Dampingilah si buah hati ketika menonton televisi. Bersikaplah terbuka ketika si anak bertanya tentang hal-hal “dewasa”. Berikan jawaban yang mudah diterima oleh pemahaman mereka. Jangan malah ditutup-tutupi hingga anak mencari jawaban itu sendiri dengan cara bertanya ke orang lain atau mencarinya di internet.
  • Bersikap terbuka. Biasakanlah diskusi setiap hari tentang bagaimana sekolah hari ini. Apa ada masalah di sekolah? Apa ada masalah dengan teman? Jadilah sosok yang bisa dipercaya oleh si anak. Kebanyakan orang tua biasanya marah duluan sebelum mendengarkan penjelasan si anak. Karenanya banyak anak yang lebih terbuka pada temannya daripada orangtua.

CIRI GEJALA PUBERTAS DINI PADA ANAK

Pada anak perempuan, maka tanda-tanda klinis bila dialami pada usia kurang dari 9 tahun, antara lain :
  • Payudara membesar.
  • Tumbuhnya rambut pubis dan rambut tipis pada lengan bawah.
  • Bertambah tinggi dengan cepat.
  • Mulainya menstruasi.
  • Tumbuh jerawat.
  • Munculnya bau badan.
Pada anak laki-laki, tanda-tanda terjadinya Pubertas Prekoks akan muncul saat umur kurang dari 10 tahun meliputi :
  • Pembesaran testis dan penis.
  • Tumbuhnya rambut pubis, lengan bawah dan wajah.
  • Peningkatan tinggi dengan cepat.
  • Suara memberat
  • Tumbuh jerawat
  • Munculnya bau badan
Banyak anak yang menunjukkan gejala pubertas lebih awal yang dikenal sebagai Pubertas Prekoks parsial. Beberapa anak perempuan umumnya mulai muncul keluhan diantara umur 6 bulan dan 3 tahun dengan ditandai terjadinya pembesaran payudara yang kemudian akan berhenti atau akan tetap bertahan tanpa perubahan fisik.
Penyebab
Hingga saat ini penyebab dari Pubertas Prekoks masih belum diketahui secara pasti. Beberapa hal internal yang dapat menyebabkan terjadinya Pubertas Prekoks adalah gangguan organ endokrin, genetika keluarga (autosomal dominan), abnormalitas genetalia (gangguan organ kelamin), penyakit pada otak, dan tumor yang menghasilkan hormon reproduksi. Namun disamping itu, terdapat faktor psikologis (emosi) dan stressor lingkungan ekternal yang cukup memegang peranan.
Pada dasarnya konsep paparan hormon yang paling sering digunakan untuk menjelaskan penyebab kejadian Pubertas Prekoks pada anak-anak. Sebuah penelitian pernah menyatakan bahwa seorang anak perempuan yang gemuk atau memiliki body mass index (BMI) bernilai obesitas seringkali menunjukkan ciri-ciri fisik terjadinya pubertas dini. Penelitian lain mengungkapkan zat Bisphenol-A (BPA) yang merupakan bahan baku pembuatan barang-barang dari plastik dan sering digunakan oleh bayi maupun anak kecil (dot atau botol plastik) dapat menstimulus peningkatan kadar hormon estrogen yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya Pubertas Prekoks
Sentral
  • Kerusakan yang membuat gangguan sistem di otak (bisa karena infeksi, trauma, or irradiation. Dapat disebabkan intracranial neoplasm, infection, trauma, hydrocephalus, and Angelman syndrome
  • hypothalamic hamartoma produces pulsatile gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
  • Langerhans cell histiocytosis
  • McCune-Albright syndrome
Jika penyebab tidak dapat diidentifikasi dianggap sebagai idiopathic atau konstitutional.
Peripheral
Secondary sexual development induced by sex steroids from other abnormal sources is referred to as peripheral precocious puberty or precocious pseudopuberty. It typically presents as a severe form of disease with children. Gejala biasanya disebabkan karena gangguan dari adrenal insufficiency akibat  21-hydroxylase deficiency or 17 hydroxylase. Disertai gejala hypotension, gangguan elektrolit, ambiguous genitalia, tanda  virilization in females. Pada pemeriksaan darah terdapat kadar tinggi androgens dan kadar rendah cortisol.
  • Penyebab Endogen
    • gonadal tumors (such as arrhenoblastoma)
    • adrenal tumors
    • germ cell tumor
    • congenital adrenal hyperplasia
    • McCune–Albright syndrome
  • Penyebab hormon Exogen
    • Environmental exogenous hormones
    • As treatment for another condition
Faktor Resiko
  • Jenis kelamin perempuan.
  • Umumnya pada ras Afrika-Amerika.
  • Terpapar hormon seksual (kosmetik ataupun makanan).
  • Obesitas, karena obesitas mengganggu sistem endokrin sehingga anak perempuan yang montok cenderung mengalami pubertas dini. Di lain pihak, obesitas juga dapat dipicu karena pubertas dini, sehingga membuat fenomena ini semakin kompleks.
    Penelitian terhadap hubungan antara berat badan dan pubertas dini pada anak telah dilakukan dalam waktu yang lama. Laporan medis dari University of Michigan Health System telah meyakinkan bahwa anak perempuan yang kelebihan berat badan lebih mungkin untuk memasuki pubertas dini.
  • Penyimpangan hormon Beberapa kondisi medis yang mempengaruhi hormon dapat menyebabkan pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan. Meskipun jarang, McCune-Albright Syndrome, hiperplasia adrenal kongenital dan tiroid dapat membuat penyimpangan hormonal yang menyebabkan pubertas dini. Selain itu, anak laki-laki dengan kelebihan produksi hormon seks pria, seperti testosteron, juga dapat mengalami pubertas dini.
  • Genetik
    Gen juga dikenal memainkan peran dalam penyebab pubertas dini pada anak. Laporan Kidshealth menyebutkan bahwa 5 persen dari anak laki-laki yang mengalami pubertas prekoks mewarisi kondisi dari ayah atau kakek ibu, yang juga mengalami pubertas dini. Sedangkan pada anak perempuan hanya 1 persen.
  • Penyakit
    Sejumlah masalah medis, meskipun jarang, juga dapat menyebabkan pubertas dini, antara lain cacat atau kelainan di otak atau sumsum tulang belakang; infeksi ensefalitis dan meningitis; radiasi ke otak atau sumsum tulang belakang; spina bifida dengan hidrosefalus, dan masalah di indung telur atau kelenjar tiroid.
  • Penderita alergi. Dari 20,992 penderita alergi dilaporkan sekitar 0,02% mengalami Pubertas Praecox.
  • Zat kimia pengganggu sistem endokrin. Terpapar zat kimia secara teratur juga turut berperan dalam mempercepat pubertas pada anak. Zat kimia ini seringkali berasal dari kosmetik, sampo, produk pembersih, botol bayi dan mainan anak-anak.
    Penelitian telah membuktikan bahwa racun dari lingkungan dapat mempengaruhi hormon dan menyebabkan pubertas prekoks atau pubertas dini. Studi yang dilakukan Dr Maria Wolff dan rekannya dari Mount Sinai School of Medicine, menemukan bahwa efek bahan kimia tertentu yang ditemukan dalam berbagai macam produk sehari-hari, seperti cat kuku, kosmetik, parfum, lotion dan shampoo, menunjukkan hubungan langsung dengan pertumbuhan dini payudara dan pengembangan rambut kemaluan pada anak perempuan
  • Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Kedua faktor ini mengubah fungsi endokrin sehingga meningkatkan resiko pubertas dini. Selain itu paparan zat kimia dari ibu hamil secara langsung dapat mengganggu perkembangan anak, dalam beberapa kasus memicu kelahiran prematur dan berat lahir rendah.
  • Tekanan psikososial, hal ini termasuk ketidakhadiran ayah dalam keluarga dan disfungsi keluarga dapat mengganggu sistem endokrin, salah satu faktor pemicu pubertas dini.
  • Susu formula. Memberikan ASI eksklusif ditenggarai dapat mencegah pubertas dini karena menyumbangkan lebih sedikit kalori dibandingkan susu formula dan menawarkan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan lain yang melindungi dari pubertas dini. Semakin lama Anda menyusui, semakin sedikit bayi terpapar fitoestrogen dan xenoestrogen. Kedua komponen ini terkandung dalam susu formula kedelai dan produk susu non organik. Selain itu bayi juga terhindar dari komponen phthalates dan bisphenol A yang terkandung dalam botol bayi.
  • Kurangnya aktivitas fisik. Postur kurus dan olahraga ditenggarai dapat mencegah pubertas dini. Oleh karena itu anak harus diajak berolahraga sejak dini. Olahraga selain mengurangi kemungkinan obesitas juga membantu mempertahankan keseimbangan hormon dengan cara menurunkan kadar estrogen.
  • Pola makan yang salah. Mengkonsumsi junk food dan makanan cepat saji ditenggarai dapat memicu pubertas dini. Melakukan diet seimbang yang kaya whole grain, buah serta sayuran segar dan produk hewan dalam jumlah sedang membantu melawan obesitas dan mempertahankan keseimbangan hormon.
  • Penyakit genetik ataupun gangguan metabolik. Pubertas prekoks banyak ditemui pada pasien dengan sindrom McCune-Albright atau Hiperplasia Adrenal Kongenital, yaitu suatu kondisi perkembangan abnormal dari produksi hormon androgen pada laki-laki. Pada kasus yang jarang, Pubertas Prekoks memiliki hubungan dengan kejadian hipotiroidism
Diagnosis
  • Pemeriksaan penunjang laboratorium, maka dilakukan tes kadar hormon LH dan FSH basal, uji GnRH terstimulasi, esterogen dan progesterone serum, β-HCG, 17-OH progesteron, estradiol dan beberapa pemeriksaan hormonal lainnya atas indikasi.
  • Pemeriksaan radiologis diagnostik,  pencitraan umur tulang dan survey tulang (McCune-Albright),
  • CT Scan atau MRI untuk mencari etiologi dilakukan CT-Scan/MRI kepala dan USG pelvis/adrenal.
Penanganan
Mengobati atau menghentikan pubertas dini dapat dilakukan dengan mencari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi penyebabnya. Pubertas dini berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Pubertas prekoks sentral, melibatkan semua hormon di otak. Untuk mengatasinya, anak akan diberi hormon antagonis yang bertujuan untuk menghambat pubertas. Kebanyakan anak dengan Pubertas Prekoks sentral tidak disertai penyakit lainnya. Terapinya dinamakan GnRH analogue yang biasanya terdiri dari suntikan bulanan berupa leuprolide yang menghentikan aksis HPG dan menghambat perkembangan. Terapi tersebut dilanjutkan hingga pasien mencapai umur pubertas normal yang sesuai. Apabila mereka lupa atau menghentikan pengobatan, maka proses pubertas akan dimulai lagi.
  • Pubertas prekoks perifer, yang hanya melibatkan tempat tertentu, biasanya karena tumor. Untuk mengatasinya, maka tumor harus diangkat atau diobati apa yang menjadi penyebabnya. Tujuannya adalah melakukan penanganan pada penyakit yang mendasari timbulnya Pubertas Prekoks ; misalnya karena konsumsi obat, maka obat tersebut dihentikan ; contohnya pada tumor, maka segera lakukan pembedahan reseksi tumor agar menghentikan agresifitas pubertas.

PUBERTAS DINI PADA ANAK

Jumlah anak yang mengalami pubertas dini diukur dari perkembangan payudara dan bulu pubis, menurut laporan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 1970, rata-rata usia anak saat mendapatkan menstruasi pertama adalah 11,5. Tiga puluh tahun kemudian, turun menjadi 10. Perkembangan payudara bahkan sudah mulai satu atau dua tahun sebelum menstruasi pertama.
Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa pubertas anak terjadi lebih awal pada umumnya, yaitu sekitar umur 9-14 tahun pada anak perempuan dan usia 10-17 tahun pada anak laki-laki. Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara spontan atau dikarenakan pengaruh bahan kimia dari luar tubuh dan biasanya proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak (kurang dari umur 9 tahun) dengan ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ reproduksi lebih awal dan telah berakhirnya masa pertumbuhan. Pubertas yang lebih awal ini bisa merupakan bagian dari variasi perkembangan normal seseorang, namun bisa pula merupakan penyakit atau paparan hormon pertumbuhan yang tidak normal.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin awal perempuan memasuki masa pubertas, resiko mereka mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental juga semakin besar. Sedang sebagain besar perempuan yang mengalami masa puber yang ‘normal’ tidak mengalami efek negatif tersebut.
Pubertas merupakan awal dari kematangan seksual yaitu ketika terjadi perubahan fisik, hormonal, dan seksual yang telah mampu untuk bereproduksi. Pubertas merupakan suatu proses yang alamiah dan pasti dialami oleh semua manusia dimana terjadi perubahan fisik dari tubuh anak-anak menjadi bertubuh layaknya orang dewasa dan telah memiliki kemampuan bereproduksi. Keadaan ini diinisiasi oleh sistem hormon dari otak yang menuju ke gonad (ovarium dan testes) dan meresponnya dengan menghasilkan berbagai hormon yang menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan, fungsi atau transformasi dari otak, tulang, otot, kulit, payudara, menstruasi dan organ-organ reproduksi lainnya, seperti organ genitalia (penis dan vagina) dan organ seksual sekunder lainnya (rambut pubis). Proses ini juga menandai peningkatan kematangan psikologis manusia secara sosial yang disebut telah menjadi seseorang remajaPubertas ditandai dengan pembesaran buah zakar (testis) diikuti pembesaran penis, pembesaran payudara pada wanita, tumbuhnya rambut pada kemaluan, menstruasi, bau badan serta pertumbuhan tinggi badan yang meningkat. Disebut pubertas dini yaitu jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas sebelum memasuki usia pubertas anak-anak pada umumnya.
Pubertas merupakan fase transisi di mana terjadi perubahan dari masa anak-anak menuju dewasa. Di fase ini, tubuh disiapkan untuk menjadi dewasa dengan terjadinya perubahan pada fisik, hormon dan mental. Tapi beberapa faktor dapat menyebabkan anak mengalami pubertas lebih awal. Secara umum, tanda awal pubertas yang normal mulai muncul pada anak perempuan pada usia 8-13 tahun, sedangkan pada anak laki-laki pada usia 9-14 tahun.
Perubahan hormon dalam tubuh dapat mempengaruhi struktur tubuh. Dan tentu saja ada dampak buruk dari pubertas dini pada anak. Pubertas dini pada anak perempuan sering disebabkan oleh gangguan hormon di otak, yaitu di hipotalamus dan hipofise, sedangkan pada anak laki-laki karena tumor. Pubertas yang timbul lebih awal tidak hanya ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang besar dan lebih cepat tinggi, tapi tulang juga akan cepat menutup. Bila seorang remaja mengalami pubertas dini, awalnya pertumbuhan badannya akan lebih tinggi, tapi karena tulangnya menutup lebih cepat maka tubuhnya pada akhirnya akan menjadi lebih pendek dari anak lain yang mengalami pubertas normal.
Terlalu cepat pubertas juga akan menyebabkan hormon meningkat dan menjadikan anak menjadi “lebih cepat dewasa”, padahal secara mental anak belum siap untuk dewasa. Bila anak mulai mengenal dan menyenangi lawan jenis, ketidaksiapan mental ini dikuatirkan dapat menimbulkan peristiwa yang tidak diharapkan akibat dorongan hormonal tersebut.
Tidak hanya secara psikologi dan pertumbuhan badan, pubertas dini juga dapat meningkatkan resiko kanker dan tumor di kemudian hari. Pada anak perempuan dapat memicu kanker payudara. Pubertas dini meningkatkan resiko kanker dan tumor karena tingkat hormon estrogen, progesteron (pada wanita) dan testosteron (pada pria) dapat memicu beberapa tumor menjadi ganas.
Epidemiologi
Dari berbagai sumber seluruhnya menyatakan bahwa insiden Pubertas Prekoks dominan terjadi pada anak-anak perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dimungkinkan karena Pubertas Prekoks membawa sifat genetik yang autosomal dominan dan lebih sering akibat paparan hormon estrogen dini pada usia bayi. Untuk anak perempuan sering diakibatkan etiologi yang idiopatik dan sebaliknya pada anak laki-laki secara signifikan terbanyak diakibatkan adanya penyakit pada otak