Sabtu, 07 September 2013

CIRI GEJALA PUBERTAS DINI PADA ANAK

Pada anak perempuan, maka tanda-tanda klinis bila dialami pada usia kurang dari 9 tahun, antara lain :
  • Payudara membesar.
  • Tumbuhnya rambut pubis dan rambut tipis pada lengan bawah.
  • Bertambah tinggi dengan cepat.
  • Mulainya menstruasi.
  • Tumbuh jerawat.
  • Munculnya bau badan.
Pada anak laki-laki, tanda-tanda terjadinya Pubertas Prekoks akan muncul saat umur kurang dari 10 tahun meliputi :
  • Pembesaran testis dan penis.
  • Tumbuhnya rambut pubis, lengan bawah dan wajah.
  • Peningkatan tinggi dengan cepat.
  • Suara memberat
  • Tumbuh jerawat
  • Munculnya bau badan
Banyak anak yang menunjukkan gejala pubertas lebih awal yang dikenal sebagai Pubertas Prekoks parsial. Beberapa anak perempuan umumnya mulai muncul keluhan diantara umur 6 bulan dan 3 tahun dengan ditandai terjadinya pembesaran payudara yang kemudian akan berhenti atau akan tetap bertahan tanpa perubahan fisik.
Penyebab
Hingga saat ini penyebab dari Pubertas Prekoks masih belum diketahui secara pasti. Beberapa hal internal yang dapat menyebabkan terjadinya Pubertas Prekoks adalah gangguan organ endokrin, genetika keluarga (autosomal dominan), abnormalitas genetalia (gangguan organ kelamin), penyakit pada otak, dan tumor yang menghasilkan hormon reproduksi. Namun disamping itu, terdapat faktor psikologis (emosi) dan stressor lingkungan ekternal yang cukup memegang peranan.
Pada dasarnya konsep paparan hormon yang paling sering digunakan untuk menjelaskan penyebab kejadian Pubertas Prekoks pada anak-anak. Sebuah penelitian pernah menyatakan bahwa seorang anak perempuan yang gemuk atau memiliki body mass index (BMI) bernilai obesitas seringkali menunjukkan ciri-ciri fisik terjadinya pubertas dini. Penelitian lain mengungkapkan zat Bisphenol-A (BPA) yang merupakan bahan baku pembuatan barang-barang dari plastik dan sering digunakan oleh bayi maupun anak kecil (dot atau botol plastik) dapat menstimulus peningkatan kadar hormon estrogen yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya Pubertas Prekoks
Sentral
  • Kerusakan yang membuat gangguan sistem di otak (bisa karena infeksi, trauma, or irradiation. Dapat disebabkan intracranial neoplasm, infection, trauma, hydrocephalus, and Angelman syndrome
  • hypothalamic hamartoma produces pulsatile gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
  • Langerhans cell histiocytosis
  • McCune-Albright syndrome
Jika penyebab tidak dapat diidentifikasi dianggap sebagai idiopathic atau konstitutional.
Peripheral
Secondary sexual development induced by sex steroids from other abnormal sources is referred to as peripheral precocious puberty or precocious pseudopuberty. It typically presents as a severe form of disease with children. Gejala biasanya disebabkan karena gangguan dari adrenal insufficiency akibat  21-hydroxylase deficiency or 17 hydroxylase. Disertai gejala hypotension, gangguan elektrolit, ambiguous genitalia, tanda  virilization in females. Pada pemeriksaan darah terdapat kadar tinggi androgens dan kadar rendah cortisol.
  • Penyebab Endogen
    • gonadal tumors (such as arrhenoblastoma)
    • adrenal tumors
    • germ cell tumor
    • congenital adrenal hyperplasia
    • McCune–Albright syndrome
  • Penyebab hormon Exogen
    • Environmental exogenous hormones
    • As treatment for another condition
Faktor Resiko
  • Jenis kelamin perempuan.
  • Umumnya pada ras Afrika-Amerika.
  • Terpapar hormon seksual (kosmetik ataupun makanan).
  • Obesitas, karena obesitas mengganggu sistem endokrin sehingga anak perempuan yang montok cenderung mengalami pubertas dini. Di lain pihak, obesitas juga dapat dipicu karena pubertas dini, sehingga membuat fenomena ini semakin kompleks.
    Penelitian terhadap hubungan antara berat badan dan pubertas dini pada anak telah dilakukan dalam waktu yang lama. Laporan medis dari University of Michigan Health System telah meyakinkan bahwa anak perempuan yang kelebihan berat badan lebih mungkin untuk memasuki pubertas dini.
  • Penyimpangan hormon Beberapa kondisi medis yang mempengaruhi hormon dapat menyebabkan pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan. Meskipun jarang, McCune-Albright Syndrome, hiperplasia adrenal kongenital dan tiroid dapat membuat penyimpangan hormonal yang menyebabkan pubertas dini. Selain itu, anak laki-laki dengan kelebihan produksi hormon seks pria, seperti testosteron, juga dapat mengalami pubertas dini.
  • Genetik
    Gen juga dikenal memainkan peran dalam penyebab pubertas dini pada anak. Laporan Kidshealth menyebutkan bahwa 5 persen dari anak laki-laki yang mengalami pubertas prekoks mewarisi kondisi dari ayah atau kakek ibu, yang juga mengalami pubertas dini. Sedangkan pada anak perempuan hanya 1 persen.
  • Penyakit
    Sejumlah masalah medis, meskipun jarang, juga dapat menyebabkan pubertas dini, antara lain cacat atau kelainan di otak atau sumsum tulang belakang; infeksi ensefalitis dan meningitis; radiasi ke otak atau sumsum tulang belakang; spina bifida dengan hidrosefalus, dan masalah di indung telur atau kelenjar tiroid.
  • Penderita alergi. Dari 20,992 penderita alergi dilaporkan sekitar 0,02% mengalami Pubertas Praecox.
  • Zat kimia pengganggu sistem endokrin. Terpapar zat kimia secara teratur juga turut berperan dalam mempercepat pubertas pada anak. Zat kimia ini seringkali berasal dari kosmetik, sampo, produk pembersih, botol bayi dan mainan anak-anak.
    Penelitian telah membuktikan bahwa racun dari lingkungan dapat mempengaruhi hormon dan menyebabkan pubertas prekoks atau pubertas dini. Studi yang dilakukan Dr Maria Wolff dan rekannya dari Mount Sinai School of Medicine, menemukan bahwa efek bahan kimia tertentu yang ditemukan dalam berbagai macam produk sehari-hari, seperti cat kuku, kosmetik, parfum, lotion dan shampoo, menunjukkan hubungan langsung dengan pertumbuhan dini payudara dan pengembangan rambut kemaluan pada anak perempuan
  • Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Kedua faktor ini mengubah fungsi endokrin sehingga meningkatkan resiko pubertas dini. Selain itu paparan zat kimia dari ibu hamil secara langsung dapat mengganggu perkembangan anak, dalam beberapa kasus memicu kelahiran prematur dan berat lahir rendah.
  • Tekanan psikososial, hal ini termasuk ketidakhadiran ayah dalam keluarga dan disfungsi keluarga dapat mengganggu sistem endokrin, salah satu faktor pemicu pubertas dini.
  • Susu formula. Memberikan ASI eksklusif ditenggarai dapat mencegah pubertas dini karena menyumbangkan lebih sedikit kalori dibandingkan susu formula dan menawarkan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan lain yang melindungi dari pubertas dini. Semakin lama Anda menyusui, semakin sedikit bayi terpapar fitoestrogen dan xenoestrogen. Kedua komponen ini terkandung dalam susu formula kedelai dan produk susu non organik. Selain itu bayi juga terhindar dari komponen phthalates dan bisphenol A yang terkandung dalam botol bayi.
  • Kurangnya aktivitas fisik. Postur kurus dan olahraga ditenggarai dapat mencegah pubertas dini. Oleh karena itu anak harus diajak berolahraga sejak dini. Olahraga selain mengurangi kemungkinan obesitas juga membantu mempertahankan keseimbangan hormon dengan cara menurunkan kadar estrogen.
  • Pola makan yang salah. Mengkonsumsi junk food dan makanan cepat saji ditenggarai dapat memicu pubertas dini. Melakukan diet seimbang yang kaya whole grain, buah serta sayuran segar dan produk hewan dalam jumlah sedang membantu melawan obesitas dan mempertahankan keseimbangan hormon.
  • Penyakit genetik ataupun gangguan metabolik. Pubertas prekoks banyak ditemui pada pasien dengan sindrom McCune-Albright atau Hiperplasia Adrenal Kongenital, yaitu suatu kondisi perkembangan abnormal dari produksi hormon androgen pada laki-laki. Pada kasus yang jarang, Pubertas Prekoks memiliki hubungan dengan kejadian hipotiroidism
Diagnosis
  • Pemeriksaan penunjang laboratorium, maka dilakukan tes kadar hormon LH dan FSH basal, uji GnRH terstimulasi, esterogen dan progesterone serum, β-HCG, 17-OH progesteron, estradiol dan beberapa pemeriksaan hormonal lainnya atas indikasi.
  • Pemeriksaan radiologis diagnostik,  pencitraan umur tulang dan survey tulang (McCune-Albright),
  • CT Scan atau MRI untuk mencari etiologi dilakukan CT-Scan/MRI kepala dan USG pelvis/adrenal.
Penanganan
Mengobati atau menghentikan pubertas dini dapat dilakukan dengan mencari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi penyebabnya. Pubertas dini berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Pubertas prekoks sentral, melibatkan semua hormon di otak. Untuk mengatasinya, anak akan diberi hormon antagonis yang bertujuan untuk menghambat pubertas. Kebanyakan anak dengan Pubertas Prekoks sentral tidak disertai penyakit lainnya. Terapinya dinamakan GnRH analogue yang biasanya terdiri dari suntikan bulanan berupa leuprolide yang menghentikan aksis HPG dan menghambat perkembangan. Terapi tersebut dilanjutkan hingga pasien mencapai umur pubertas normal yang sesuai. Apabila mereka lupa atau menghentikan pengobatan, maka proses pubertas akan dimulai lagi.
  • Pubertas prekoks perifer, yang hanya melibatkan tempat tertentu, biasanya karena tumor. Untuk mengatasinya, maka tumor harus diangkat atau diobati apa yang menjadi penyebabnya. Tujuannya adalah melakukan penanganan pada penyakit yang mendasari timbulnya Pubertas Prekoks ; misalnya karena konsumsi obat, maka obat tersebut dihentikan ; contohnya pada tumor, maka segera lakukan pembedahan reseksi tumor agar menghentikan agresifitas pubertas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar